Kata Pengantar
Alhamdulillah dengan memanjatkan
puji syukur ke hadirat Allah swt yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang “Demokrasi Sosialisme”. Tujuan penulisan dalam
makalah ini yaitu sebagai tugas mata kuliah Kewarnganegaraan.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen Kewarganegaraan, Ade M. Yuardani S. Sos, M. Si yang telah
membimbing selama pembuatan makalah.
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih
baik. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak pihak.
Pontianak,
Juni 2016
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar
Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Prosedur Makalah
BAB II Pembahasan
A.
Pengertian
Demokrasi Sosialis
B. Prinsip – Prinsip Demokrasi Sosialis
C. Tokoh – Tokoh Demokrasi Sosialis
D. Kelebihan Sitem Demokrasi Sosialis
E. Kelamahan Sistem Demokrasi Sosialis
BAB III Penutup
A. Simpulan
B. Kritik
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ketika kolonialisme dan imprealisme mengerogoti belahan bumi
mendahulukan kepentingan golongan dan pribadi, kemudian mencari cara pandang
yang berasal dari akal pikiran dialektis semata untuk menjadikan dinamika
kehidupan lebih baik dan impian menjadi kenyataan, para ahli filsafat berlomba
mencetuskan beberapa ideologi yang berpengaruh besar dan diharapkan mampu
merubah keadaan menjadi lebih baik, berangkat dari itu muncul beberapa ideologi
seperti faham feodalisme yang lahir dizaman pertanian yang menggunakan banyak
tenaga manusia untuk menghasil produksi pertanian. Kemudian masyarakat
berkembang menjadi masyarakat kapitalis dimana kaum borjuis pemilik modal
memperkenalkan mesin-mesin untuk menghasilkan produk (seperti mesin penggiling
gandum) untuk mengantikan mutu tenaga manusia. Pemilik modal juga menindas
pekerja-pekerja dengan gaji yang murah dan banyak pekerja dinonaktifkan,
diakibatkan penindasan ini lahirlah Ideologi Sosialisme dari beberapa
cendiakawan untuk membela nasib pekerja, eksistensinya sebagai ideologi yang
membela hak-hak kaum proletar sangat berpengaruh besar bahkan cita-cita
sosialisme masih berkibar tinggi sampai saat ini.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang tersebut dapat di ambil rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.
Apa
pengertian dari demokrasi sosialis ?
2.
Apa
prinsip – prinsip dari demokrasi sosialis ?
3.
Siapa
saja tokoh – tokoh dari demokrasi sosialis ?
4.
Apa
kelebihan demokrasi sosialis ?
5.
Apa
kelemahan demokrasi sosialis ?
C. Tujuan
Masalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran kewarganegaraan dengan tujuan sebagai berikut.
1.
Dapat mengetahui pengertian dari demokrasi sosialis.
2.
Dapat mengenal prinsip – prinsip dari demokrasi
sosialis.
3.
Dapat mengetahui tokoh – tokoh dari demokrasi sosialis.
4.
Dapat mengetahui kelebihan dari demokrasi sosialis.
5.
Dapat mengetahui kelemahan dari demokrasi sosialis.
D. Prosedur Makalah
Prosedur penulisan makalah ini dibuat dengan menggunakan
pendekatan secara kualitatif melalui metode kajian literature atau study
pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Demokrasi Sosialis
Demokrasi Sosialis adalah lanjutan perjuangan rakyat
terlindas dengan syarat-syarat dan dalam bentuk-bentuk baru melawan kaum
kapitalis yang ada di dalam negeri dan melawan kekuatan agresif dunia kapitalis
yang melingkupinya. Sesuai dengan perkembangan pembangunan sosialisme,
Demokrasi sosialis menunjukkan tiga segi pokok dalam penggunaan kekuatan oleh
golongan-golongan yang tertindas: Satu, Untuk membasmi kaum kapitalis, untuk
membela negara dan untuk memperkuat hubungan dengan golongan-golongan progresif
negeri-negeri lain. Dua, Untuk membebaskan kaum pekerja daro golongan-golongan
tertindas lainnya dari pemerasan kaum kapitalis, untuk memperkuat persatuan
golongan-golongan tertindas dengan seluruh rakyat dalam pembangunan sosialis.
Tiga, Untuk membangun masyarakat baru, yaitu masyarakat sosialis. Bentuk
perekonomian sosialis tidak dapat timbuh dan berkembang dengansendirinya.
Tumbuhnya dan berkembangnya berlangsung dengan adanya pekerjaan berencana
negara sosialis dan kegiatan serta daya cipta pekerja. Negara sosialis
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan hal-hal itu, dengan membuat dasar baru,
hanya dengan mengenal dan menggunakan hukum-hukum keenomian yang objektif,
yakni hukum penyesuaian mutlak hubungan-produksi dengan sifat tenaga-tenaga
produktif serta hukum keenomian yang timbul kaena syarat-syarat keenomian yang
baru. Pimpina yang berdasarkan Demokrasi sosialis menjamin terbentuknya suatu
organisasi kerja masyarakat yang lebih rasional dan efisien dari dalam
kapialisme. Negara Demokrasi sosialis dapat mengambil bermacam-macam bentuk
yang dalam isinya tidak berbeda satu sama lain. Demokrasi sosialis di USSR
mengambil bentuk diktator proletar, di Republik Rakyat Tiongkok ( RRT ) bentuk
demokrasinya rakyat, untuk republik indonesia diambil bentuki demokrasi
terpimpin. Semua bentuk yang sama dasar dan tujuannya itu dalam pelaksanaannya
dalam masing-masing negeri berbeda-beda, disesuaikan dengan syarat-syarat
khusus dan kepribadian Rakyat negeri itu masing-masing.
B. Prinsip –
Prinsip Demokrasi Sosialis
1.)
Keadilan
2.)
Kebebasan
3.)
Solidaritas
4.)
Keterlibatan luar negeri dalam pembuatan keputusan politik ada 2 pendekatan
tentang keterlibatan luar negeri yaitu:
Pendekatan
elitis Pembuatan kebijakan umum namun menuntut adanya kualitas tanggapan pihak
penguasadan kaum elit, hal ini dapat kita lihat pada demokrasi perwakilan.
Pendekatan
partisipaturi Pembuatan kebijakan umum yang menuntut adanya keterlibatan yang
lebih tinggi.
5.)
Persaman diantara Negara Tingkat persamaan yang ditunjukkan biasanya yaitu
dibidang politik, hukum, kesempatan, ekonomi, social dan hak.
6.)
Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh warga negara
7.)
Supremasi Hukum Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh
penguasa maupun rakyat, tidak dapat kesewenang-wenangan yang biasa di lakukan
atas nama hukum, karena itu pemerintahan harus didasari oleh hukum yang
berpihak pada keadilan
8.)
Pemilu Berkala Pemilihan umum, selain mekanisme sebagai menentukan komposisi
pemerintahan secara periodik, sesungguhnya merupakan sarana utama bagi
partisipasi politik individu yang hidup dalam masyarakat yang modern.
C. Tokoh – Tokoh
Demokrasi Sosialis
1.
Vasos Lyssaridis, Pendiri gerakan sosial Demokrasi
2.
Anggota sosialis International
3.
Celement Attlee ( sering dilihat sebagai demokratis sosialis )
4.
Jose Batlle y Ordonez
5.
David Ben-Gurion
6.
Zulfikar Ali Bhutto
7.
Tommy Pouglass
8.
Bob Hawks
9.
Vitcor Adier
10.
Frank P.Zeidler, Walikota Millwaukee, Wisconsin ( Terbesar Us Kota Untuk
memiliki walikota sosialis )
11.
Etienne Kabet
12.
Robert Owen
13.
Albert Brisbane
D. Kelebihan
Sitem Demokrasi Sosialis
Rakyat mudah di kontrol, Diatur dan dikuasai Keadaan
perekonomian rakyatnya mayoritas sama, jadi tidak membeda-bedakan status sosial
tiap orang
E. Kelamahan
Sistem Demokrasi Sosialis
Rakyat sulit di kontrol,diatur dan di kuasai Keadaan
perekonomian rakyatnya mayoritas tidak sama, karena setiap individu sangat
membeda-bedakan status sosial tiap orang
BAB III
Penutup
A. Simpulan
Sosialisme ialah Paham yang bertujuan perubahan bentuk
masyarakat dengan menjadikan perangkat produksi menjadi miliki bersama dan
pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan
konsumsi secara menyeluruh. Dapat pula kita definisikan Sosialisme adalah
sistem hidup yang menjamin hak asasi manusia, hak sama rata (equality),
demokrasi, kebebasan dan sekularisme. Jaminan ini akan mewujudkan keadilan
secara keseluruhan. Pada abad 20, kata “sosialisme” mendapat makna lebih luas.
Sosialisme terpecah menjadi Sosialisme Komunis dan Sosialisme Demokratis atau
kini dikenal Sosialisme Demokrat (Sosdem). Kedua paham yang ingin
memperjuangkan keadilan sosial lewat cita-cita demokrasi dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia (HAM). Maka Sosdem sejak Perang Dunia II menjadi
soko guru demokrasi Barat. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk
pembedaan dengan indvidualisme Dalam perkembangannya hingga pertengahan abad
ke-20, sosialisme memiliki beberapa cabang gagasan. Secara kasar pembagian
tersebut terdiri dari pertama adalah Sosialisme Demokrasi, kedua adalah
Marxisme Leninisme, Ketiga adalah anarkisme dan sindikalisme
B. Kritik
Makalah ini tentunya memiliki banyak kekurangan, baik dalam
hal isi, maupun dalam sistematika dan teknik penulisannya. maka dari itu kritik
yang membangun sangatlah berguna bagi kami, untuk pembuatan makalah berikutnya
agar lebih maksimal.
C. Saran
1.
Bagi para pembaca dihrapkan mencari sumber-sumber yang lebih lengkap mengenai
topik ini supaya pengetahuan pembaca sekalian dapat lebih luas.
2.
Pembaca juga tentunya diharapkan mampu termotivasi dan mempraktekan apa yang
dibahas dalam makalah ini. 3. Bagi para penulis berikutnya yang akan mengangkat
tema yang sama dianjurkan untuk mencari sumber yang lebih banyak supaya karya
tulis yang dihasilkan dapat lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Panitch, Leo. Renewing Socialism: Democracy,
Strategy and Imagination.
Ollman, Bertell (ed.). 1998. Market Socialism: The Debate Among
Socialists.