Latest Post

Showing posts with label sejarah. Show all posts
Showing posts with label sejarah. Show all posts

Makalah Mata Kuliah Kewarganegaraan tentang Demokrasi

| Saturday, 12 November 2016
Read more »

Kata Pengantar


Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Demokrasi Sosialisme”. Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu sebagai tugas mata kuliah Kewarnganegaraan.
            Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Kewarganegaraan, Ade  M. Yuardani S. Sos, M. Si yang telah membimbing selama pembuatan makalah.
            Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga makalah ini memberi manfaat bagi banyak pihak.


                                                                                    Pontianak, Juni 2016



                                                                                                      Penulis



Daftar Isi



Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I       Pendahuluan. 3
A. Latar Belakang. 3
B. Rumusan Masalah. 3
    C. Tujuan Masalah. 3
    D. Prosedur Makalah. 3
BAB II     Pembahasan. 4
A. Pengertian Demokrasi Sosialis. 4
    B. Prinsip – Prinsip Demokrasi Sosialis. 4
    C. Tokoh – Tokoh Demokrasi Sosialis. 5
    D. Kelebihan Sitem Demokrasi Sosialis. 5
    E. Kelamahan Sistem Demokrasi Sosialis. 5
BAB III    Penutup. 6
         A. Simpulan. 6
         B. Kritik. 6
         C. Saran. 6
DAFTAR PUSTAKA.. 7


 

BAB I

Pendahuluan

A.        Latar Belakang
Ketika kolonialisme dan imprealisme mengerogoti belahan bumi mendahulukan kepentingan golongan dan pribadi, kemudian mencari cara pandang yang berasal dari akal pikiran dialektis semata untuk menjadikan dinamika kehidupan lebih baik dan impian menjadi kenyataan, para ahli filsafat berlomba mencetuskan beberapa ideologi yang berpengaruh besar dan diharapkan mampu merubah keadaan menjadi lebih baik, berangkat dari itu muncul beberapa ideologi seperti faham feodalisme yang lahir dizaman pertanian yang menggunakan banyak tenaga manusia untuk menghasil produksi pertanian. Kemudian masyarakat berkembang menjadi masyarakat kapitalis dimana kaum borjuis pemilik modal memperkenalkan mesin-mesin untuk menghasilkan produk (seperti mesin penggiling gandum) untuk mengantikan mutu tenaga manusia. Pemilik modal juga menindas pekerja-pekerja dengan gaji yang murah dan banyak pekerja dinonaktifkan, diakibatkan penindasan ini lahirlah Ideologi Sosialisme dari beberapa cendiakawan untuk membela nasib pekerja, eksistensinya sebagai ideologi yang membela hak-hak kaum proletar sangat berpengaruh besar bahkan cita-cita sosialisme masih berkibar tinggi sampai saat ini.
B.        Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat di ambil rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.                  Apa pengertian dari demokrasi sosialis ?
2.                  Apa prinsip – prinsip dari demokrasi sosialis ?
3.                  Siapa saja tokoh – tokoh dari demokrasi sosialis ?
4.                  Apa kelebihan demokrasi sosialis ?
5.                  Apa kelemahan demokrasi sosialis ?
C.        Tujuan Masalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kewarganegaraan dengan tujuan sebagai berikut.
1.                  Dapat mengetahui pengertian dari demokrasi sosialis.
2.                  Dapat mengenal prinsip – prinsip dari demokrasi sosialis.
3.                  Dapat mengetahui tokoh – tokoh dari demokrasi sosialis.
4.                  Dapat mengetahui kelebihan dari demokrasi sosialis.
5.                  Dapat mengetahui kelemahan dari demokrasi sosialis.
D.        Prosedur Makalah
Prosedur penulisan makalah ini dibuat dengan menggunakan pendekatan secara kualitatif melalui metode kajian literature atau study pustaka


BAB II

PEMBAHASAN

A.                Pengertian Demokrasi Sosialis
Demokrasi Sosialis adalah lanjutan perjuangan rakyat terlindas dengan syarat-syarat dan dalam bentuk-bentuk baru melawan kaum kapitalis yang ada di dalam negeri dan melawan kekuatan agresif dunia kapitalis yang melingkupinya. Sesuai dengan perkembangan pembangunan sosialisme, Demokrasi sosialis menunjukkan tiga segi pokok dalam penggunaan kekuatan oleh golongan-golongan yang tertindas: Satu, Untuk membasmi kaum kapitalis, untuk membela negara dan untuk memperkuat hubungan dengan golongan-golongan progresif negeri-negeri lain. Dua, Untuk membebaskan kaum pekerja daro golongan-golongan tertindas lainnya dari pemerasan kaum kapitalis, untuk memperkuat persatuan golongan-golongan tertindas dengan seluruh rakyat dalam pembangunan sosialis. Tiga, Untuk membangun masyarakat baru, yaitu masyarakat sosialis. Bentuk perekonomian sosialis tidak dapat timbuh dan berkembang dengansendirinya. Tumbuhnya dan berkembangnya berlangsung dengan adanya pekerjaan berencana negara sosialis dan kegiatan serta daya cipta pekerja. Negara sosialis mempunyai kemampuan untuk melaksanakan hal-hal itu, dengan membuat dasar baru, hanya dengan mengenal dan menggunakan hukum-hukum keenomian yang objektif, yakni hukum penyesuaian mutlak hubungan-produksi dengan sifat tenaga-tenaga produktif serta hukum keenomian yang timbul kaena syarat-syarat keenomian yang baru. Pimpina yang berdasarkan Demokrasi sosialis menjamin terbentuknya suatu organisasi kerja masyarakat yang lebih rasional dan efisien dari dalam kapialisme. Negara Demokrasi sosialis dapat mengambil bermacam-macam bentuk yang dalam isinya tidak berbeda satu sama lain. Demokrasi sosialis di USSR mengambil bentuk diktator proletar, di Republik Rakyat Tiongkok ( RRT ) bentuk demokrasinya rakyat, untuk republik indonesia diambil bentuki demokrasi terpimpin. Semua bentuk yang sama dasar dan tujuannya itu dalam pelaksanaannya dalam masing-masing negeri berbeda-beda, disesuaikan dengan syarat-syarat khusus dan kepribadian Rakyat negeri itu masing-masing.
B.         Prinsip – Prinsip Demokrasi Sosialis
1.) Keadilan
2.) Kebebasan
3.) Solidaritas
4.) Keterlibatan luar negeri dalam pembuatan keputusan politik ada 2 pendekatan tentang keterlibatan luar negeri yaitu:
Pendekatan elitis Pembuatan kebijakan umum namun menuntut adanya kualitas tanggapan pihak penguasadan kaum elit, hal ini dapat kita lihat pada demokrasi perwakilan.
Pendekatan partisipaturi Pembuatan kebijakan umum yang menuntut adanya keterlibatan yang lebih tinggi.
5.) Persaman diantara Negara Tingkat persamaan yang ditunjukkan biasanya yaitu dibidang politik, hukum, kesempatan, ekonomi, social dan hak.
6.) Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh warga negara
7.) Supremasi Hukum Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh penguasa maupun rakyat, tidak dapat kesewenang-wenangan yang biasa di lakukan atas nama hukum, karena itu pemerintahan harus didasari oleh hukum yang berpihak pada keadilan
8.) Pemilu Berkala Pemilihan umum, selain mekanisme sebagai menentukan komposisi pemerintahan secara periodik, sesungguhnya merupakan sarana utama bagi partisipasi politik individu yang hidup dalam masyarakat yang modern.
C.        Tokoh – Tokoh Demokrasi Sosialis
1. Vasos Lyssaridis, Pendiri gerakan sosial Demokrasi
2. Anggota sosialis International
3. Celement Attlee ( sering dilihat sebagai demokratis sosialis )
4. Jose Batlle y Ordonez
5. David Ben-Gurion
6. Zulfikar Ali Bhutto
7. Tommy Pouglass
8. Bob Hawks
9. Vitcor Adier
10. Frank P.Zeidler, Walikota Millwaukee, Wisconsin ( Terbesar Us Kota Untuk memiliki walikota sosialis )
11. Etienne Kabet
12. Robert Owen
13. Albert Brisbane
D.        Kelebihan Sitem Demokrasi Sosialis
Rakyat mudah di kontrol, Diatur dan dikuasai Keadaan perekonomian rakyatnya mayoritas sama, jadi tidak membeda-bedakan status sosial tiap orang
E.        Kelamahan Sistem Demokrasi Sosialis
Rakyat sulit di kontrol,diatur dan di kuasai Keadaan perekonomian rakyatnya mayoritas tidak sama, karena setiap individu sangat membeda-bedakan status sosial tiap orang


BAB III

Penutup

A.        Simpulan
Sosialisme ialah Paham yang bertujuan perubahan bentuk masyarakat dengan menjadikan perangkat produksi menjadi miliki bersama dan pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan konsumsi secara menyeluruh. Dapat pula kita definisikan Sosialisme adalah sistem hidup yang menjamin hak asasi manusia, hak sama rata (equality), demokrasi, kebebasan dan sekularisme. Jaminan ini akan mewujudkan keadilan secara keseluruhan. Pada abad 20, kata “sosialisme” mendapat makna lebih luas. Sosialisme terpecah menjadi Sosialisme Komunis dan Sosialisme Demokratis atau kini dikenal Sosialisme Demokrat (Sosdem). Kedua paham yang ingin memperjuangkan keadilan sosial lewat cita-cita demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). Maka Sosdem sejak Perang Dunia II menjadi soko guru demokrasi Barat. Pada masa ini istilah sosialisme digunakan untuk pembedaan dengan indvidualisme Dalam perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20, sosialisme memiliki beberapa cabang gagasan. Secara kasar pembagian tersebut terdiri dari pertama adalah Sosialisme Demokrasi, kedua adalah Marxisme Leninisme, Ketiga adalah anarkisme dan sindikalisme
B.        Kritik
Makalah ini tentunya memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi, maupun dalam sistematika dan teknik penulisannya. maka dari itu kritik yang membangun sangatlah berguna bagi kami, untuk pembuatan makalah berikutnya agar lebih maksimal.
C.       Saran
1. Bagi para pembaca dihrapkan mencari sumber-sumber yang lebih lengkap mengenai topik ini supaya pengetahuan pembaca sekalian dapat lebih luas.
2. Pembaca juga tentunya diharapkan mampu termotivasi dan mempraktekan apa yang dibahas dalam makalah ini. 3. Bagi para penulis berikutnya yang akan mengangkat tema yang sama dianjurkan untuk mencari sumber yang lebih banyak supaya karya tulis yang dihasilkan dapat lebih berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA


Panitch, Leo. Renewing Socialism: Democracy, Strategy and Imagination.
Ollman, Bertell (ed.). 1998. Market Socialism: The Debate Among Socialists.

Makalah Mata Kuliah Kewarganegaraan tentang Demokrasi

Posted by : Share With Rizki on :Saturday, 12 November 2016 With 0komentar

Rangkuman Sejarah Semester 2 (kelas X)

| Tuesday, 4 June 2013
Read more »
  1. Bab 1 –kehidupan awal masyarakat di kep. Indonesia
    1.       Munculnya manusia
    1.       Zaman azoikum (zaman tidak ada kehidupan): brlangsung 2500 jta th. Zaman ini dibagi 2: archaekum & pracambrium. Pada zaman ini tidak ada kehidupan.
    2.       Zaman palaeozoikum: berlangsung sekitar 340 juta th. Disebut juga zaman primer (pertama), mulai ada tanda-tanda kehidupan. Zaman ini dibagi 5: cambrium (ubur-ubur dan kerang), silur (hean bertulang belakang tertua), devon (jenis amphibi tertua), carbon (binatang merayap jenis reptil), perm (hewan darat, ikan air tawar, & amphibi.)
    3.       Zaman mesozoikum: zaman sekunder (kedua), berlangsung 100 juta th. Telah muncul binatang-binatang besar. Zaman ini dibagi jadi 3 bagian: trias( terdapat kehidupan ikan amphibi dan reptil), jura (reptil dan sebangsa katak), calcium (burung-burung pertama dan tumbuhan).
    4.       Neozoikum / kaenozoikum: berlangsung 65 juta – 55 juta th. Keadaan bumi mulai membaik. Dibagi jadi 2 zaman: zaman tersier (binatang menyusui berkembang baik, reptil raksasa mulai menghilang, dan berkembang kera jenis manusia). Zama kwarter (masa terpenting dlm kehidupan). Zaman kwarter dibagi jadi 2:
    ·         kala pleistocen (zaman dilluvium) berlangsung kira-kira 3 juta th. – 10 ribu th. Disebut juga zaman es/glacial (terjadi es meluas). Jika temperatur bumi naik maka disebut zaman interglasial.
    ·         Kala holocen (zaman alluvium) berlangsung sekitar 10 ribu th. Mulai hidup manusia homo sapiens (mns yg cerdas).
    2.       Proses perkembangan manusia
    Dalam buku the origin of species, darwin mengemukakan 2 teori pokok:
    1.        Spesies hidup brasal dari spesies yg hidup di masa silam.
    2.        Evolusi terjadi melalui seleksi alam. Tori yang banyak di trima: evolusi manusia dari australopithecus melalui homo erectus ke homo sapiens.
    Di dunia ada 6 ras: mongoloid, kaukasoid, negroid, australoid, monosoid, dan khoisonoid.
    3.       Evolusi manusia
    1.       Evolusi sikap tubuh dl cara bergerak secara tegak.
    2.       Evolusi kepala.
    3.       Evolusi biososial: hasil budaya, organisasi sosial & mata pencaharian, cara berkomunikasi dg bahasa.
    Contoh manusia purba:
    1.       Australopithecus  boisei dari afrika timur,
    2.       Homo habilis dari temuan 1970an
    3.       Homo erectus
    4.       Homo sapiens purba
    5.       Manusia lembah neader
    6.       Manusia cro-magnon
    7.       Manusia modern.
  2. A.      Kehidupan awal manusia di indonesia
    a.       Prof Dr H kern: bangsa indo. Berasal dari Asia, dgn alasan bahasa-bahasa yg dipakai di kepulauan indonesia yaitu: polinesia, melanesia, mikronesia, berasal dri 1 akar yaitu indonesia.
    b.      Max muller: bangsa indonesia dari Asia tenggara.
    c.       Moh ali: bangsa indonesia berasal dari yunani. Yg msuk ke indonesia scra bergelombang (thun 3000 SM – 1500 SM) yg kedua tahun 1500 SM – 500 SM.
    d.      Hogen: bangsa indonesia mendiami daerah pesisir melayu berasal dari sumatra, bercampur dg bangsa mongol.
    e.      Willem smith: bangsa-bangsa yang mendiami indonesia, melanesia, polenesia yaitu berbahasa austronesia.
    f.        Prof Dr N.J.K Krom: berasal dari china tengah menyebar ke indonesia tahun 2000-1500 SM.
    g.       R.C. Manjumdar : bangsa2 yg berbahasa austronesia brsal dari india menyebar ke indocina, indonesia pasifik.
    h.      Dr J.L.Brandes: bermukm di indonesia memiliki persamaan dg yg brada di sebelah utara formusa, sblah barat madagaskar.
    nenek moyang indo. Adlah bangsa melayu yg dterbagi 2:
    ·         Bangsa proto melayu: melalui 2 jalur: jalur barat: semenanjung melayu trus ke sumatra selanjutnya menyebar ke slruh indo. Jalur timur: melalui philipina masuk ke sulawesi selanjutnya ke selruh indo.
    ·         Deutro melayu: masuk ke indo. Scra brgelombang th. 500 SM (melalui jalur barat). Dan membawa kebudayaan dongson. Keturunan bangsa deutro melayu: jawa, melayu, bugis,minang.
    Bab 2 –perkembangan kehidupan manusia purba di indonesia
    1.       Makhluk pendahulu manusia
    Antropoid (kera yang berjalan dengan kaki dibantu dg tangan), setelah itu muncul golongan homonoid, dan terdapat golongan pongidae dan homo sapiens. Homo sapiens ada 4 ras: ras australoid,ras negroid, ras mongoloid, ras kaukasoid.
    2.       Manusia purba di indonesia
    a.       Meganthrpus palaeojavanicus: ditemukan oleh Von koenigswald di sangiran (1936-1941). Berasal dari pleistosen bawah. Hidup dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering). Ciri: tulang pipi tebal, otot kunyah kuat, tonjolan kening yang menyolok, tonjolan belakang yg tajam, tdak punya dagu, perawatan yg tegap, makan jenis tumbuh2an, tempat perlekatan otot tengkuk besar dan kuat.
    b.      Pithecantropus:
    ·           pekinensis ( dari peking/beijing), afrika: australopithecus africanus dari pithecantropus mojokertensis: ditemukan oleh Von koenigswald di desa perning, lembah bengawan solo mojokerto, jatim pada lapisan pleistosen bawah. Hidup sekitar 2,5 – 2,25 juta tahun yg lalu. Ciri: berbadan tegap, muka menonjol ke depan dengan kening yang tebal, tulang pipi yg kuat.
    ·           Pithecantropus robustus: ditemukan oleh weidenreich dan Von koenigswald (1939) di trinil, lembah bengawan solo. Berasal dari lapisan pleistosen bawah.
    ·           Pithecantropus Erectus: ditemukan oleh Eugene Dubois di desa trinil, ngawi, jatim (1890). Berasal dari lapisan pleistosen tengah. Hidup sekitar 1 juta – 1 juta setengah th yg lalu. Volume otak sampai 900 cc. Dianggap sbgai missing link (makhluk peralihan dari kera ke manusia).
    Pithecantropus di asia: pithecantropus kenya, Eropa barat & tengah: piltdown dan heidelberg.
    c.       Homo:
    ·      Homo soloensis: ditemukan di Ngandong, blora, sangiran, sambung macan, sragen oleh: Ter Haar, Oppenoorth, dan von Koenigswald (1931-1933). Berasal dari lapisan pleistosen atas. Di perkirakan hidup sekitar 900.000-300.000th yg lalu (menurut G.H.R).
    ·      Homo wajakensis: ditemukan oleh Von reitscoten (1889) di desa wajak, tulungagung. Kemudian diteliti oleh Eugene Dubois. Termasuk golongan Austroloide, tinggi sekitar 130-210 cm, berat badan antara 30-150 kg. Hidup antara 40 ribu-25 ribu th yg lalu, berasal dari pleistosen atas.
    ·      Homo sapiens: ciri2: vol. Otak antara 1000-1200 cc, tinggi badan 130-210 cm, otot tengkuk mengalami penyusutan, alat kunyah & gigi mengalami penyusutan, muka tidak menonjol ke depan, berdiri tegak, berjalan lebih sempurna.
    Bab 3 –periodisasi perkembangan budaya kehidupan awal indonesia
    A.      Periodisasi berdasarkan hasil budaya
    1)      Zaman batu
    a.       Zaman batu tua (palaeolitikum): berlangsung selama 600.000 th lalu selama masa pleistosen (dilluvium), dan perkembangan budayanya lambat.
    I.       Peninggalan budaya: masih sangat kasar, dan belum diasah. Berdasarkan penemuannya dibagi jadi 2:
    ·         Kebudayaan pacitan: di temukan oleh G.H.R Von koenigswald (1935) di kalibaksoko, punong pacitan jatim. Contohnya: kapak genggam, kapak perimbas, kapak penetak, kapak pahat genngam, alat serpih. Tempat2 penemuan: sukabumi, perigi, gombong, tambang bengkulu, lahat sumatra selatan, kalianda, lampung, awang bangkal kalsel, cabbenge, sulsel, sembilan dan truyan, batu tring, maumere, dan atambua.
    ·         Kebudayaan Ngandong (ngawi, jatim): contoh: kapak genggam, serpih, juga alat dari tulang & tanduk, misal penusuk belati, dan ujung tombak.
    II.                  Manusia pemdukung: Kebudayaan pacitan: pithecantropus Erectus, kebudayaan Ngandong: Homo soloensis.
    III.                Sosial masyarakat: Berkelompok dan nomaden (berpindah2), berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering).
    IV.                Kepercayaan: belum ada kepercayaan.
    b.      Zaman batu madya (mesolitikum): berlangsung pada masa holocen. Perkembangan budayanya sangat cepat.
    I.      Peninggalan budaya
    a.       Kebudayaan tulang sampung: alat batu dan tulang yang di temukan di abris sous roche (gua-gua tempat tinggal), berupa: mata panah dri batu, flakes, batu penggiling & alat dri tulang dan tanduk. Peniliti: Dr.P.V. Van Stein Callenfels & Van Heekern.
    b.      Kebudayaan Toala: peniliti: Fritz Sarasin & Paul Sarasin, melakukan penelitian di lomocong sulsel. Berupa: serpih, mata panah, &alat-alat dari tulang.
    c.       Kebudayaan kapak genggam sumatra: peneliti: Dr.P.V. Van Stein Callenfels (1925), berupa: tumpukan sampah kulit kerang (kjokkenmodinger), kapak pendek hache courte, batu penggiling, alu, lesung batu, & pisau batu.
    II.    Manusia pendukung: papua melanesoid.
    III.  Kepercayaan: kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Totemisme (pengamatan bintang), penguburan mayat (kepercayaan kehidupan baru di alam baka).
    c.       Zaman batu muda (Neolitikum): manusia sudah menghasilkan makanan (food producing) oleh Dr. R. Soekmono.
    I.      Peninggalan budaya: hasil: batu muda sudah halus. Sudah mengenal teknik mengasah dan mengupam. Contoh:
    ·       Kapak persegi (sebutan dari Van Heine Geldern): bentuk memanang dan trapesium. Daerah penemuan: Bali, Sulawesi, Nusa tenggara, Maluku, Kalimantan, Sumatra (palembang), bogor, sukabumi, purwakarta, kerawang, tasikmalaya, pacitan, gunung ijen banyuwangi. Kegunaan: jimat, keperluan sehari2, perlengkpan upacara. Juga ditemukan: kapak bahu, kapak tangga, kapak atap, kapak biola, kapak penarah.
    ·       Kapak Lonjong: lonjong & bulat telur. Bentuk badan kecil disebut kleinbeil, yg besar Walzenbeil. Digunakan: bekerja, & upacara. Tempat penemuan: sulawesi, sangihe-talaud, flores, maluku, tanibar, leti, dan papua. Persebaran: asia daratan kepulauan formosa (taiwan), filiphina, minahasa, maluku & papua.
    ·       Gerabah: digunakan: kep. Sehari2, upacara & pehiasan. Tempat penemuan: jawa, sumatra, sulawesi, sumba.
    ·       Seni perhiasan: misal: manik-manik (batu agat,kalsedon, jaspis).
    II.    Manusia pendukung: bangsa proto melayu (suku sasak, batak, dayak, Toraja), (2000 SM).
    III.  Kepercayaan: animisme (percaya pada roh berkekuatan ghaib) & dinamisme (benda yg punya kekuatan).
    d.      Kebudayaan megalitikum: kebudayaan yg menghasilkan batu besar untuk keg. Keagamaan & pemujaan trhadap leluhur. Contoh kebudayaan(menurut Van Heine Geldern):
    1.       Menhir. Fungsi: sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang, sebagai tempat memperingati seseorang (kepala suku) yg telah meninggal, sebagai tempat menampung kedatangan roh. Banyak ditemukan di pasemah, sumsel. (megalith Tua)
    2.       Punden berundak: bangunan pemujaan bertingkat (berundak-undak). Banyak ditemukan di daerah cisolok, sukabumi. (megalith Tua)
    3.       Dolmen: meja batu sebagai tempat sesaji. (megalith muda).
    4.       Sarkofagus: adalah peti jenazah, terbentuk seperti palung /lesung. Ditemukan di sumbawa barat & bali. (megalith muda).
    5.       Kubur peti batu: peti jenazah terpendam dalam tanah. Bentuk: panjang & sisi2nya terbuat dari lempengan batu. Ditemukan di kuningan (jabar). (megalith muda).
    6.       Waruga: peti jenazah kecil berbentuk kubus & ditutup dengan batu lain berbentuk atap rumah. Di temukan di minahasa. (megalith muda).
    7.       Arca: banyak ditemukan di sumsel. Peneliti: Van Heine Geldern. (megalith Tua).
    2.       Zaman logam, (dibagi 3):
    a.       Zaman tembaga
    b.      Zaman perunggu: pengecoran logam dilakukan dg 2 teknik:
    ·         Teknik Bivalve (cetakan setangkup)
    ·         Teknik A Cire Perdue (cetakan lilin).
    Ø  Contoh kebudayaan:
    §  kapak corong(kapak sepatu): ditemukan di jawa, bali, sumsel, selayar, dekat danau sentani, sulteng, sulsel. Candrasa: kapak corong yang salah sisinya memanjang.
    §  Nekara: gendrang besar untuk meminta hujan. Ditemukan di jawa, bali, sumatra, Roti, selayar, kepulauan Kei. Nekara kecil dsbut moko.
    §  Bejana: di temukan di kerinci (sumbar) & madura.
    §  Arca perunggu:  bentuk manusia & binatang. Tmpat penemuan: bangkinan (sulsel) riau, limbangan (bogor).
    §   Perhiasan:  gelang, kalung, anting2, cincin. Tempat penemuan: anyer, plawangan, gilimanuk, melolo.
    §  Benda-benda lain: senjata, mata pancing, ikat pinggang, & penutup lengan.
    Ø  Manusia pendukung: Deutro melayu.
    Ø  Sosial budaya: kehidupan manusia berada pada perkampungan dan sudah terpimpin.
    Ø  Mata pencaharian: pertanian, hidup berburu, karena perkembangan sangat pesat, sehingga dilakukan pembagian kerja menurut keahlian masing-masing.
  3. 3.       Zaman Besi
    Muncul setelah Zaman perunggu, membawa kebudayaan dongson yang diambil dari nama daerah asal kebudayaan indo-china.
    B.       Periodisasi berdasarkan ekonomi/ mata pencaharian
    1.       Masa berburu & meramu,
    2.       Masa bercocok tanam,
    3.       Masa perundagian.
    Bab 4 –ciri-ciri sosial budaya ekonomi dan kepercayaan masyarakat berburu dan bercocok tanam.
    Fase-fase perkembangan terbentuknya suatu masyarakat
    a.       Fase pertama: manusia saling kawin dan menghasilkan keturunan tanpa ikatan. Keluarga inti (nuclear family) belum ada. Kondisi ini dinamakan promiskuitas (promisquitet).
    b.      Fase kedua: manusia mulai merasa adanya ikatan anak dengan ibu, dan belum mengenal ayah, sehingga ibu menjadi kepala keluarga (matriarchaat).
    c.       Fase ketiga: sudah timbul keluarga dengan ayah sebagai kepala keluarga (patrilineal atau patriachaat).
    d.      Fase keempat: timbul keluarga parental (bilateral) karena berubahnya perkawinan diluar kelompok menjadi endogami, sehingga anak bisa lansung brhubungan dg ayah dan ibunya.
    1.       Masa berburu dan mengumpulkan makanan
    Manusia pendukung: pithecantropus erectus, pithecantropus soloensis, homo wajakensis.
    I.      Ciri-ciri sosial:
    1.       Manusia purba hidup dlm kelompok-kelompok kecil,
    2.       Pola hidup mengembara,
    3.       Tinggal di gua-gua di sekitar sungai / pantai,
    4.       Laki-laki berburu, wanita menjaga anak,
    5.       Konsep perkawinan belum jelas.
    II.    Ciri-ciri budaya dan teknologi:
    1.       Masyarakat berburu & meramu. Membuat peralatan hidup dari batu tulang, kulit kayu,
    2.       Membuat perhiasan kalung dari kulit kerang,
    3.       Benda hasil budaya masa berburu dan meramu.
    Hasil penelitian dari Von Koenigswald, diikuti oleh HR. Von Heekeren, Basuki dan RP. Soejono:
    a.       Kapak perimbas (chopper): tidak memiliki tangkai, ditemukan di daerah punung (kab. Pacitan) oleh Von koenigswald (1935). Tempat penemuan: suka bumi, ciamis, bengkulu, lahat(sumatra), bali, flores, & timor.
    b.      Alat serpih: dari bentuknya diduga digunakan sebagai pisau, gurdi atau alat penusuk. Ditemukan oleh Von koenigswald (1934) di sangiran (kab. Surakarta), tempat penemuan lain: cabbenge (sul-sel) maumere (flores).
    c.       Flakes: kapak genggam kecil. Goa-goa yang tempat ketinggiannya tidak jauh dari air disebut abris sous roche, yg ditemukan di leang-leang sulsel. Ditemukan juga kjokkenmoddinger (timbunan kulit siput & kerang yg menggunung).
    d.      Alat-alat tulang: hasil dari tulang binatang bururannya yg dijadikan alat pemenuh kebutuhan (sperti pisau, belati dll). Banyak ditemukan di Ngandong (Madiun).
    III.  Ciri kehidupan ekonomi
    Masih sgt sderhana, hidup berkelompok. Tempat tinggalnya berpindah-bindah (nomaden).
    IV.  Kepercayaan
    Masih mempercayai roh orang yang telah meninggal, mereka percaya adanya hubungan antara orang meninggal dgn yang masih hidup.
    2.         Masa bercocok tanam dan beternak
    a.       Ciri sosial ekonomi: mereka mulai menanam jenis-jenis tanaman semula liar, juga mulai menjinakkan hewan. Cocok tanam yg mereka lakukan adl dg cara berhuma (membuka perladangan dg membersihkan hutan dan menanaminya. Dan alat-alat mereka semakin sempurna.
    b.      Ciri hasil budaya(teknologi) bercocok tanam.
    1.       Alat batu, gerabah dan perhiasan: beliung persegi, kapak lonjong, mata panah, gerabah, perhiasan, batu pipisan yaitu berfungsi penghalus, pabble/ kpak sumatra, alat pemukul kulit kayu.
    2.       Bangunan megalithikum: (kepercayaan antara hidup dgn yg mati) menhir (tiang untuk memuja arwah nenek moyang), dolmen (batu tempat meletakkan sesaji), sarkofah (peti jenazah terbuat dari batu pipih), punden berundak-rundak (bangunan suci untuk memuja arwah), waruga (kubur batu), arca.
    3.       Masa perundagian
    a.       Ciri sosial ekonomi: sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam (perunggu dan besi). Tempat untuk mengolah logam (perundagian) dan orang yang ahli mengerjakan (undagi).
    b.      Kepercayaan: tidak jauh berbeda dengan kepercayaan masa becocok tanam, berintikan penghormatan dan pemujaan terhadap roh nenek moyang. Animisme: kepercayaan yang memuja roh nenek moyang, Dinamisme: percaya bahwa benda-benda tertentu memiliki kekuatan ajaib.
    c.       Peralatan masa perundagian/ hasil budaya:  hasil kebudayaan berupa alat-alat dari logam yg dibuat dg teknik a cire perdue(sistim cor logam mengg. Model dri lilin) & bivalve (menggunakan cetakan batu). Bentuknya: nekara (genderang perunggu untuk memanggil hujan), moko (nekara lebih kecil & ramping), kapak candrasa (kapak sepatu asimetris), bejana perunggu, arca perunggu, perhiasan, alat-alat dari besi.
    Bab 5 –pengaruh kebudayaan bacson, hoa-bihn, & dongson,
    Sa-huynh dan india terhadap perkembangan masyarakat purba di indonesia.
    A.      bacson, hoa-bihn, & dongson.
    Perkiraan budaya bacson-hoabihn, dongson dan sa huynh terletak di bagian selatan vietnam. Di indonesia, manusia ini menghasilkan budaya palaeolithikum (batu tua), kemudian terjadilah migrasi manusia melanesoid dari teluk tonkin (tepatnya dari kawasan bacson-hoabihn). Pola hidup sudah menetap, membawa budaya mesolithikum (batu tengah).
    Melakunan perpindahan dg jalur:
    a.       teluk tonkin –semenanjung malaka –sumatra –kalimantan.
    b.      Teluk tonkin –cina –formosa –sulawesi –jawa timur.
    Dongson (nama di daerah tonkin, vietnam utara). Kebudayaan perunggu di asia dinamakan kebudayaan dongson (dari nama daerah ditemukannya peninggalan budaya zaman perunggu).
    Manusia pendukung: bangsa deutro melayu (500 SM). Kebudayaan: materiil, bercocok tanam, astronomi, membuat perahu. Kepercayaan: animisme, dinamisme.
    1.       Hasil budaya: nekara, genta, kapak corong, cangkul bercorong, mata panah, mata tombak, belati, gelang, timang, ikat pinggang. Teknik pembuatan: teknik cetak lilin (a cire perdue).
    2.       Hubungan dengan budaya indonesia: dari penemuan hasil budaya perunggu:  nekara di indonesia (sumatra, jawa, maluku selatan). Hasil penelitian F Heger: terdapat budaya antara kep. Nusantara dg peradaban di asia tenggara.
    Kesimpulan: bangsa melanesoid k indo. Dg budaya mesolithikum membawa dampak:
    a.       Terjadi kontak kultural & kelompok manusia
    b.      Mulai masuk zaman perundagian (pengaruh budaya bacson –hoabin & dongson).
    c.       Berkembang budaya perunggu:
    1)      Bentuk peralatan perunggu
    2)      Keberagaman peralatan perunggu.
    B.      Budaya sa huynh
     Kebudayaan sa huynh sudah berkembang mapan th 600 SM sampai th masehi.
    ·         di dukung oleh kelompok penduduk berbahasa Austronesia (orang champ).
    ·         Hasil2 penemuan budaya: hasil kebudayaan perunggu, besi, & gerabah.
    Benda2 tersebut menyebar di indo. Dg 2 jalur:
    a.       Jalur darat: muangthai –malaysia –indonesia.
    b.      Jalur laut: menyebrangi laut –tersebat ke indonesia.
    C.      Hubungan dg budaya Hindia
    Indonesia terletak di jalur perdagangan antara india dan cina, menurut J.C. Van Lewi & O.W. walters: telah terjadi hubungan antara india –indonesia sblm terjadi hubungan indonesia –cina.
    Hub. Dilakukan dg perahu2 bercadik.
    Claudius ptolomeus (ahli ilmu bumi yunani kuno): ada sebuah pulau bernama zabadio (yawadwipa/ jawadwipa).
    Pengaruh budaya india: adanya arca buddha dari perunggu di daerah sempaga, sulsel. (memperlihatkan laggam seni arca amarawati, india selatan. (abad ke 2-5 SM)).
    Tempat penemuan lain: jember (jatim), daerah bukit siguntang (sulsel), dan kutai (tpi berlaggam seni arca gandhara, india utara).

Rangkuman Sejarah Semester 2 (kelas X)

Posted by : Share With Rizki on :Tuesday, 4 June 2013 With 0komentar
Prev
Powered by Blogger.
▲Top▲