1.
Pengertian Diskriminasi.
Secara bahasa diskriminasi berasal dari bahasa inggris
“Discriminate” yang berarti membedakan. Dan dalam bahasa Arab istilah
Diskriminasi di kenal dengan Al-Muhabbah ( المحا با ة ) yang artinya membedakan kasih antara satu dengan yang lain
atau pilih kasih. Kosa kata Discriminate ini kemudian diadopsi menjadi kosa
kata bahasa Indonesia “Diskriminasi” yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan
orang lain berdasarkan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak
pernah melihat kepada tubuh-mu, atau parasmu , akan tetapi Dia melihat kepada
hatidan kelakuanmu.”
Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Diskriminasi langsung. Terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan
jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan
sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
2.
Diskriminasi tidak langsung. Terjadi saat peraturan yang bersifat
netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan
2.
Jenis perbuatan Diskriminasi
Munculnya perilaku Driskriminasi
lebih disebabkan oleh adanya penyimpangan individual, penyimpangan ini biasanya
dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan
dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang seperti
itu biasanya memiliki kelainan atau mempunyai penyakit mental sehingga tidak
dapat mengendalikan dirinya.
Perilaku
yang seperti inilah yang menjadikan factor munculnya sikap diskriminasi yang
paling dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun bentuk penyimpangan
perilaku individual menurut kadar penyimpangannya adalah sebagai berikut :
a.
Penyimpangan tidak patuh pada nasehat orang tua agar mengubah
pendiriannya yang tidak sesuai dengan nilai islam.
b.
Penyimpangan karena tidak taat terhadap pimpinan yang disebut
pembangkang.
c.
Penyimpangan karena melanggar norma umum yang berlaku di sebut
pelanggar.
d.
Penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat,
dan berlagak pembela. Disebut munafik.
Perbedaan sosial menunjukkan adanya keaneka ragaman
dalam masyarakat. Suatu masyarakat yang di dalam-nya terdiri atas berbagai
unsur menunjukkan perbedaan tidak bertingkat disebut masyarakat majemuk.
Terjadinya
bentuk-bentuk perbedaan social dalam masyarakat diakibatkan oleh adanya
cirri-ciri tertentu, yaitu :
a.
Ciri-ciri Fisik, yang berkaitan dengan ras, yaitu penggolongan manusia
atas dasar persamaan cirri-ciri fisikyang tampak dari luar, seperti bentuk
kepala, bentuk badan, bentuk hidung, bentuk rambut, bentuk muka, bentuk tulang.
b.
Cirri-ciri sosial, yaitu yang berkaitan dengan status dan peran para
warga masyarakat dalam kehidupan sosial.
c.
Ciri-ciri budaya, yaitu cirri yang membedakan budaya dan suku. Di dalam
masyarakat di bedakan menjadi suku Batak, Bugis, Lombok, Toraja, Ambon , Asmat,
Jawa, dan lainnya.
Ada 6 macam Differensiasi social, yaitu:
a.
Differensi social berdasarkan perbedaan ras. Ciri-ciri fisik yang
menjadi dasar pembagian ras adalah :
1.
Bentuk kepala. 5.
Warna kulit
2.
Bentuk badan. 6.
Warna mata
3.
Bentuk hidung. 7.
Bentuk muka
4.
Bentuk rambut.
b.
Differensi social berdasarkan perbedaan agama.
c.
Differensi social berdasarkan perbedaan jenis kelamin
d.
Differensi social berdasarkan perbedaan umur
e.
Differensi social berdasarkan perbedaan profesi
f.
Differensi social berdasarkan perbedaan klan
g.
Differensi social berdasarkan perbedaan suku bangsa
3. Dampak Negatif Diskriminasi
Sikap driskiminasi sangat bertentangan dengan ajaran
islam, karena sikap Diskriminasi menunjukkan martabat yang rendah bagi
pelakunya dan akan memicu munculnya perilaku buruk lainnya yang dilarang,
akibat buruk dari sikap diskriminasi diantaranya adalah :
a.
Memicu munculnya sektarianisme, agama islam melarang umatnya hanya
mementingkan kesukuan atau kelompoknya.
b.
Memunculkan permusuhan antar kelompok, perasaan melebihkan kelompok
sendiri, dan merendahkan kelompok yang lain menjadi pemicu perseturuan antar
kelompok.
c.
Mengundang masalah social yang baru, karena secara social seseorang
tidak disikapi secara wajar, maka sikap diskriminasi dapat memancing munculnya
masalah social yang bertentangan dengan ajaran islam.
d.
Menciptakan penindasan dan otoritarianisme dalam kehidupan, karena
adanya perasaan lebih dan sentimen terhadap kelompok, sehingga hak-hak kelompok
lain diabaikan.
e.
Menghambat kesejahteraan kehidupan, sikap diskriminasi lebih
menonjolkan sikap egoisme pribadi ataupun kelompok.
f.
Menghalangi tegaknya keadilan, jika sikap diskriminasi dominan, maka
keadilan sulit ditegakkan, karena dalam mengambil keputusan suatu masalah,
selalu didasarkan pada pertimbangan subyektif diri atau kelompok yang
dibelanya.
g.
Menjadi pintu kehancuran masyarakat, jika dibiarkan sikap diskriminasi
akan dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan social.
h.
Mempersulit penyelesaian masalah, persoalan yang dihadapi mestinya
segera diselesaikan secara baik, namun karena adanya sikap diskriminasi menjadi
berlarut-larut.
4.
Cara Menghindari Diskriminasi.
Untuk menghindari sikap diskriminasi, maka setiap
muslim harus mengedepankan sikap musawah. Sikap ini cukup urgen dalam kehidupan
modern, sikap ini bertujuan untuk menciptakan rasa kesejajaran, persamaan, dan
kebersamaan serta penghargaan setiap manusia sebagai makluk Allah SWT.
Pengakuan terhadap persamaan harkat, martabat, derajat kemanusiaan merupakan
perwujudan keimanan (tauhid) seseorang dan akan membawa pada tingkat ketaqwaan
yang tinggi.
Pengelompokan dan solidaritas dipandang Al-Qur’an
sebagai fitrah, sunatullah yang tidak akan berubah. Firman Allah SWT :
لهم البشرى
في الحياة الدنيا وفي الآخرة لا تبديل لكلمات الله ذلك هو الفوز العظيم
“Bagi mereka
berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat.
Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu
adalah kemenangan yang besar.” (QS Yunus: 64)
Demikian
pula di tegaskan Allah SWT, dalam Al-Qur’an :
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa,
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya Allah yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal. ( Q.S.
Al-Hujarat/49 :13 )”
Di samping persamaan, untuk menghindari sikap
diskriminasi, maka harus di tonjolkan persaudaraan sesame orang beriman dan
bahkan kepada sesame manusia. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas betapa
indah dan tulusnya persaudaraan antara kaum pendatang dari mekah dengan kaum
penolong dari madinah. Mereka mau berbagu apa saja untuk saudaranya seiman.
Demikianlah persaudaraan Islam betul-betul merupakan nikmat Allah yang perlu
disyukuri dan dipelihara, sebagaimana firman Allah SWT :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ. {ال عمران: 103}
Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian
dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian,
lalu jadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kalian
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian
daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar
kalian mendapat petunjuk.(Ali Imran: 103)
Supaya
Persaudaraan yang dijalin dapat tegak dengan kokoh, maka diperlukan empat tiang
penyangga utamanya :
1.
Ta’aruf adalah saling kenal mengenal dan tidak hanya bersifat fisik
atau biodata ringkas saja, tapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang
pendidikan, ide-ide, cita-cita, serta problematika kehidupan yang dihadapi.
2.
Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan
kelemahan masing-masing.
3.
Ta’awun adalah saling tolong-menolong, dimana yang kuat menolongyang
lebih, dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan.
4.
Takaful adalah saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa
aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini.
5.
Contoh Sikap Diskriminasi Di Lingkungan Masyarakat.
Tentu kalian semua telah tau, bahkan
mungkin telah hafal dengan lirik lagu yang di nyanyikan oleh Girl Band
“LOLIPOP” yang berjudul “KAMSEUPAY”. Di dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh
Girl Band ini menceritakan perbedaan kasta, atau biasa di sebut jabatan, mereka
mengira mereka yang paling kaya, maka dari pada itu mereka mendiskriminasi
orang yang kekayaannya di bawah mereka. Dan sering mengolok-olok dan menghina
orang miskin, dan tidak mau berteman ( mendiskriminasikan ) orang-orang miskin
tersebut.
Di dalam lirik lagunya pun mereka
membanggakan diri mereka sendiri, seakan mereka merasa paling kaya diantara
semuanya, hal ini tidak di perbolehkan dalam agam Islam, karena hal tersebut
termasuk perbuatan Riya’. Diskriminasi yang ada di dalam lagu Lolipop itulah
yang sangat di benci oleh Allah SWT.
Sumber
Sumber
0 komentar:
Post a Comment