Pengertian Diskriminasi

| Friday 10 May 2013
1. Pengertian Diskriminasi.
Secara bahasa diskriminasi berasal dari bahasa inggris “Discriminate” yang berarti membedakan. Dan dalam bahasa Arab istilah Diskriminasi di kenal dengan Al-Muhabbah ( المحا با ة ) yang artinya membedakan kasih antara satu dengan yang lain atau pilih kasih. Kosa kata Discriminate ini kemudian diadopsi menjadi kosa kata bahasa Indonesia “Diskriminasi” yaitu suatu sikap yang membeda-bedakan orang lain berdasarkan suku, agama, ras, dan lain sebagainya.
Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah tidak pernah melihat kepada tubuh-mu, atau parasmu , akan tetapi Dia melihat kepada hatidan kelakuanmu.”
Diskriminasi dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Diskriminasi langsung. Terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
2.      Diskriminasi tidak langsung. Terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan
2. Jenis perbuatan Diskriminasi
            Munculnya perilaku Driskriminasi lebih disebabkan oleh adanya penyimpangan individual, penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang  yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang seperti itu biasanya memiliki kelainan atau mempunyai penyakit mental sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya.
Perilaku yang seperti inilah yang menjadikan factor munculnya sikap diskriminasi yang paling dominan dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun bentuk penyimpangan perilaku individual menurut kadar penyimpangannya adalah sebagai berikut :
a.      Penyimpangan tidak patuh pada nasehat orang tua agar mengubah pendiriannya yang tidak sesuai dengan nilai islam.
b.      Penyimpangan karena tidak taat terhadap pimpinan yang disebut pembangkang.
c.       Penyimpangan karena melanggar norma umum yang berlaku di sebut pelanggar.
d.      Penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak pembela. Disebut munafik.
Perbedaan sosial menunjukkan adanya keaneka ragaman dalam masyarakat. Suatu masyarakat yang di dalam-nya terdiri atas berbagai unsur menunjukkan perbedaan tidak bertingkat disebut masyarakat majemuk.
 Terjadinya bentuk-bentuk perbedaan social dalam masyarakat diakibatkan oleh adanya cirri-ciri tertentu, yaitu :
a.      Ciri-ciri Fisik, yang berkaitan dengan ras, yaitu penggolongan manusia atas dasar persamaan cirri-ciri fisikyang tampak dari luar, seperti bentuk kepala, bentuk badan, bentuk hidung, bentuk rambut, bentuk muka, bentuk tulang.
b.      Cirri-ciri sosial, yaitu yang berkaitan dengan status dan peran para warga masyarakat dalam kehidupan sosial.
c.       Ciri-ciri budaya, yaitu cirri yang membedakan budaya dan suku. Di dalam masyarakat di bedakan menjadi suku Batak, Bugis, Lombok, Toraja, Ambon , Asmat, Jawa, dan lainnya.
Ada 6 macam Differensiasi social, yaitu:
a.      Differensi social berdasarkan perbedaan ras. Ciri-ciri fisik yang menjadi dasar pembagian ras adalah :
1.      Bentuk kepala.                  5. Warna kulit
2.      Bentuk badan.                   6. Warna mata
3.      Bentuk hidung.                  7. Bentuk muka
4.      Bentuk rambut.
b.      Differensi social berdasarkan perbedaan agama.
c.       Differensi social berdasarkan perbedaan jenis kelamin
d.      Differensi social berdasarkan perbedaan umur
e.      Differensi social berdasarkan perbedaan profesi
f.        Differensi social berdasarkan perbedaan klan
g.      Differensi social berdasarkan perbedaan suku bangsa
3. Dampak Negatif Diskriminasi
Sikap driskiminasi sangat bertentangan dengan ajaran islam, karena sikap Diskriminasi menunjukkan martabat yang rendah bagi pelakunya dan akan memicu munculnya perilaku buruk lainnya yang dilarang, akibat buruk dari sikap diskriminasi diantaranya adalah :
a.      Memicu munculnya sektarianisme, agama islam melarang umatnya hanya mementingkan kesukuan atau kelompoknya.
b.      Memunculkan permusuhan antar kelompok, perasaan melebihkan kelompok sendiri, dan merendahkan kelompok yang lain menjadi pemicu perseturuan antar kelompok.
c.       Mengundang masalah social yang baru, karena secara social seseorang tidak disikapi secara wajar, maka sikap diskriminasi dapat memancing munculnya masalah social yang bertentangan dengan ajaran islam.
d.      Menciptakan penindasan dan otoritarianisme dalam kehidupan, karena adanya perasaan lebih dan sentimen terhadap kelompok, sehingga hak-hak kelompok lain diabaikan.
e.      Menghambat kesejahteraan kehidupan, sikap diskriminasi lebih menonjolkan sikap egoisme pribadi ataupun kelompok.
f.        Menghalangi tegaknya keadilan, jika sikap diskriminasi dominan, maka keadilan sulit ditegakkan, karena dalam mengambil keputusan suatu masalah, selalu didasarkan pada pertimbangan subyektif diri atau kelompok yang dibelanya.
g.      Menjadi pintu kehancuran masyarakat, jika dibiarkan sikap diskriminasi akan dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan social.
h.      Mempersulit penyelesaian masalah, persoalan yang dihadapi mestinya segera diselesaikan secara baik, namun karena adanya sikap diskriminasi menjadi berlarut-larut.
4. Cara Menghindari Diskriminasi.
Untuk menghindari sikap diskriminasi, maka setiap muslim harus mengedepankan sikap musawah. Sikap ini cukup urgen dalam kehidupan modern, sikap ini bertujuan untuk menciptakan rasa kesejajaran, persamaan, dan kebersamaan serta penghargaan setiap manusia sebagai makluk Allah SWT. Pengakuan terhadap persamaan harkat, martabat, derajat kemanusiaan merupakan perwujudan keimanan (tauhid) seseorang dan akan membawa pada tingkat ketaqwaan yang tinggi.
Pengelompokan dan solidaritas dipandang Al-Qur’an sebagai fitrah, sunatullah yang tidak akan berubah. Firman Allah SWT :
لهم البشرى في الحياة الدنيا وفي الآخرة لا تبديل لكلمات الله ذلك هو الفوز العظيم
“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS Yunus: 64)
           
Demikian pula di tegaskan Allah SWT, dalam Al-Qur’an :
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya Allah yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal. ( Q.S. Al-Hujarat/49 :13 )”
Di samping persamaan, untuk menghindari sikap diskriminasi, maka harus di tonjolkan persaudaraan sesame orang beriman dan bahkan kepada sesame manusia. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas betapa indah dan tulusnya persaudaraan antara kaum pendatang dari mekah dengan kaum penolong dari madinah. Mereka mau berbagu apa saja untuk saudaranya seiman. Demikianlah persaudaraan Islam betul-betul merupakan nikmat Allah yang perlu disyukuri dan dipelihara, sebagaimana firman Allah SWT :

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ. {ال عمران: 103}
Dan berpeganglah kalian semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu jadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian, agar kalian mendapat petunjuk.(Ali Imran: 103)
Supaya Persaudaraan yang dijalin dapat tegak dengan kokoh, maka diperlukan empat tiang penyangga utamanya :
1.      Ta’aruf adalah saling kenal mengenal dan tidak hanya bersifat fisik atau biodata ringkas saja, tapi lebih jauh lagi menyangkut latar belakang pendidikan, ide-ide, cita-cita, serta problematika kehidupan yang dihadapi.
2.      Tafahum adalah saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing.
3.      Ta’awun adalah saling tolong-menolong, dimana yang kuat menolongyang lebih, dan yang memiliki kelebihan menolong yang kekurangan.
4.      Takaful adalah saling memberikan jaminan, sehingga menimbulkan rasa aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini.
5. Contoh Sikap Diskriminasi Di Lingkungan Masyarakat.
            Tentu kalian semua telah tau, bahkan mungkin telah hafal dengan lirik lagu yang di nyanyikan oleh Girl Band “LOLIPOP” yang berjudul “KAMSEUPAY”. Di dalam lirik lagu yang dinyanyikan oleh Girl Band ini menceritakan perbedaan kasta, atau biasa di sebut jabatan, mereka mengira mereka yang paling kaya, maka dari pada itu mereka mendiskriminasi orang yang kekayaannya di bawah mereka. Dan sering mengolok-olok dan menghina orang miskin, dan tidak mau berteman ( mendiskriminasikan ) orang-orang miskin tersebut.
            Di dalam lirik lagunya pun mereka membanggakan diri mereka sendiri, seakan mereka merasa paling kaya diantara semuanya, hal ini tidak di perbolehkan dalam agam Islam, karena hal tersebut termasuk perbuatan Riya’. Diskriminasi yang ada di dalam lagu Lolipop itulah yang sangat di benci oleh Allah SWT.

Sumber

0 komentar:

Post a Comment

Next Prev
Powered by Blogger.
▲Top▲