6 Pemain Muslim di EURO 2012

| Monday 15 April 2013

Pemain Muslim di kancah EURO 2012 menjadi salah satu tema pembicaraan menarik di masyarakat kita yang bulan ini memang sedang dirundung demam bola. Masyarakat Muslim kita seolah merasa memiliki ikatan emosional sebagai sesama Muslim dengan para pemain Muslim yang bermain di pentas EURO kali ini. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang mengidolakan sebuah negara di EURO 2012, misalnya Prancis, hanya karena ada beberapa pemain Muslim yang bermain untuk negara itu.Itu tentunya sah-sah saja. Apalagi, para pemain Muslim di kancah Eropa bukan hanya hadir sebagai pelengkap di timnya. Namun, mereka bermain sebagai andalan pelatih dan bintang lapangan. Misalnya, "6 Pemain Muslim di EURO 2012" yang telah saya search dan yang saya ketahui berikut ini:
Franck Ribery, Prancis. Pemain yang melejit setelah penampilan menawannya di Piala Dunia 2006 ini merupakan salah satu idola lapangan hijau, khususnya bagi publik Prancis yang berstatus Muslim. Ia pun telah memiliki nama yang berunsur Islam, yakni tambahan kata "Bilal", sehingga namanya menjadi Franck Bilal Ribery. Ketika diwawancarai oleh Match, majalah sepak bola terbitan Prancis, ia menegaskan bahwa ia tak hanya memeluk Islam secara simbolik dan atribut saja. Namun, kata Ribery, “Islam adalah sumber kekuatan saya di dalam dan di luar lapangan. Saya mengalami kehidupan yang cukup keras dan saya harus menemukan sesuatu yang membawa saya pada keselamatan. Hingga kemudian saya menemukan Islam.”
Zlatan Ibrahimovic, Swedia. Ia seorang pengagum petinju legendaries dunia, Muhammad Ali. Ia juga memiliki garis keyakinan sama, yakni menjadi Muslim. Ibra, begitu sapaan akrabnya, tumbuh di Rosengard, salah satu kawasan yang menjadi salah satu tujuan imigran Muslim yang masuk ke Swedia. Denga para imigran itulah Ibra banyak berinteraksi, termasuk tahu tentang Islam. Ibra adalah anak dari seorang imigran Bosnia bernama Sefik. Ibra pun sempat dipinang Timnas Bosnia-Herzegovia, namun ia menolak.
Robin Van Persie, Belanda. Ia adalah suami dari seorang wanita keturunan Belanda-Maroko bernama Bouchra. Ia juga sudah dikarunia satu anak bernama Shaqeel. Konon, sang istri yang telah menunjukkan keindahan dan kedamaian Islam kepada sang suami, sehingga ia kemudian menjadi muallaf. Namun, menurut pemberitaan media, ia tercatat sebagai salah satu pemain Muslim di Eropa yang tak pernah mau berkomentar soal agamanya. Hanya senyuman ayng biasanya dilontarkan ketika ia ditanya soal keislamannya. Di tengah sorotan publik Eropa terhadap Muslim dan Islam yang selalu dipenuhi tendensi dan kecurigaan, ia memilih untuk bersikap dengan caranya sendiri.
Samir Nasri, Prancis. Ia adalah keturunan imigran Muslim asal Aljazair, persis seperti seniornya, Zinedine Zidane yang juga seorang Muslim. Ia salah satu dari sedikit pemain sepak bola Eropa yang bukan menjadi Muslim sebagai muallaf, melainkan Muslim sejak kecil. Bahkan, kata Nasri, "Saya sudah menjadi Islam sebelum lahir. Setelah saya remaja, saya mulai belajar lebih dalam dan menerapkan nilai-nilai Islam sebenarnya."
Mesut Ozil, Jerman. Ia merupakan salah satu pemain sepak bola Eropa yang relatif sering melayangkan pernyataan tentang keislamannya. Seperti dikutip Republika, ia pernah menegaskan bahwa “Alquran suci memberi saya kekuatan lebih untuk bermain dalam pertandingan dengan baik.” Saat sempat terjadi ketengangan antara ia dan David Villa di lapangan dalam pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona memperebutkan Piala Super Spanyol, ia mengaku sangat marah karena Villa berlaku melanggar SARA dengan menghina agama (Islam) Ozil. Namun, itu ditampil oleh Villa dengan alasan bahwa di timnya juga ada pemaian yang beragama sama seperti Ozil, yakni Eric Abidal, Keita, dan Ibrahim Afellay.
Karim Benzema, Prancis. Bagi Muslim Prancis yang kira-kira berjumlah 7 juta orang, Benzema adalah kebanggaan yang diharapkan dapat memperbaikin citra negatif Islam di mata masyarakat Eropa melalui sikapnya yang ramah, pendiam dan bersahaja. Sebagai Muslim, ia juga dikenal sangat taat beribadah, walau di tengah kesibukannya dengan karirnya. Bahkan, ia mengaku begitu mencintai Lyon karena di sana ia mendapatkan penghormatan dan kebebasan dalam beribaah sebagai seorang Muslim.

Sumber

0 komentar:

Post a Comment

Next Prev
Powered by Blogger.
▲Top▲